Racauan Tengah Malam

01.10

Mungkin kita harus kembali membalik lembaran lama. Melihat sisi positif yang tertuang lewat tulisan dan tergambar dari senyuman pada foto yang tak semuanya tercetak dengan rapi. Paling tidak akan ada segurat senyum yang menghibur segala kepenatan dan kesusahan. Meski peluangnya amat minim.

Malam ini, sudah larut. Sudah lewat tengah malam, dan napasku memburu kencang. Menari tanpa henti. Dan bernyanyi dengan nada akustik sumbang dari batang tenggorokan. Merangsang peluh untuk bersimbah tanpa ampun. Sementara dahi mengkerut, tubuh ini melengkung. Bundar. Mengkerut.

Paling tidak, masih ada senyum saat koneksi abal itu menemaniku di sini. Di samping sebuah Berotec dan OBH. Lalala. Mungkin besok, semakin akan kueksplor ulang kenangan itu. Seperti membuka time capsul yang tertimbun dalam tempat tak terkira. Acak. :)

Well, then, selamat malam untuk kalian semua, tapi tidak untukku.

Kamis, 250310
01.04 a.m.

You Might Also Like

0 comments