Me vs mr T
22.25Jadi, ceritanya, tadi malam saya bermimpi. Dikelilingi anak-anak kecil yang ikut camp. Saya jadi salah satu tentornya, dan dengan bahagia mengajak mereka bermain. Sampai satu dari mereka ternyata rabies. Kacau balau semuanya. Ada yang menarik perhatian saya, anak kecil yang memiliki bawaan asma. Saya baru hendak sodorkan obat saya, tapi ternyata dia membawa Berotec versi anak-anak.
Anak laki-laki itu agak aneh. Menyendiri. Menulis. Saat saya hampiri, ternyata dia menulis surat untuk tante saya yang stres. Pikiran saya berkecamuk. Ingin membawa anak itu pulang ke rumah. Ia yang semula memasang wajah muram, setelah saya ajak bercerita lantas menjadi lebih ceria.
Sayang, mimpi itu tak lagi ceria. Mr T mengamuk di balik lemari saya. Ribut. Mata saya terbuka seketika, tapi saya mencoba memejamkannya lagi. Dua jam. Lalu saya terbangun. Mr T masuk ke dalam kasur besi (springbed rusak), mental-mental ke sana kemari. Gaduh. Berisik. Apalagi karena saya seperti dikenai gempa bumi. Bergoyang ketika tidur. Aaaarrggh...!
Jadi, paginya saya putuskan untuk melakban lagi bolongan yang telah saya tutupi dengan kardus. Mudah2an hari ini saya bisa tidur nyenyak. ==a
0 comments