NEWT Ramuan

00.56

Sniff... Sniff... Sniff...

Tidak ada yang melarangnya untuk mengendus, bukan? Lagipula, benda-benda yang tertata rapi di depan meja panjangnya sangat menguarkan aroma yang... bleh, tak bisa didefinisikan dengan kata-kata biasa. Aromanya bercampur aduk, dari yang harum, berbau amis, pekat, sampai busuk berbaur menjadi satu kesatuan yang bisa membuat seseorang pingsan seketika. Yah... Hal itu bisa saja terjadi bila ia menderita alergi bautaknormal. Untung saja Luck bukan termasuk salah satunya. Lihat betapa senyum nyengirnya kembali tertata di wajahnya setelah membaui bahan-bahan ramuan yang telah dipersiapkan khusus untuk ujian.

Ya, hari ini adalah hari bahagia, meski penderitaan harus didera saat menjalani vonis NEWT. Tapi setelah itu, ia akan terbebas dan lulus dari Hogwarts dengan bahagia. Setidaknya itulah yang menjadi motivasi segala keceriaan yang tampak di muka pemuda dengan pikiran nyaris seperti anak-anak ini. Motonya hari ini adalah, lakukan semua dengan suka cita, dan mari raup kebahagiaan bersama-sama.

"Kalian bisa mulai dari--sekarang."

Eh? Eh? Sudah mulai?

Luck menoleh-noleh kanan dan kiri. Mencontek tidak ada dalam daftar pikirannya saat ini. Pemuda itu hanya melihat teman-temannya yang sudah mulai sibuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Membuat ramuan baru dalam waktu dua jam, begitu intruksi dari sang pengawas yang didengarnya. Luck mengusap-usap dagunya yang ditumbuhi rambut-rambut tipis tajam, mengerutkan kedua alisnya sementara bola matanya bergulir ke atas. Memandang kosong langit-langit ruangan yang masih sama seperti sedia kala. Siapa tahu sarang laba-laba dapat membantunya untuk mencapai titik terang. Ide.

"Ramuan apa yang keren ya?" Ubiquitous berbisik pada dirinya sendiri. Mencoba mengingat-ingat ramuan apa saja yang telah dibacanya kemarin malam, saat belajar mengulang pelajaran dari kelas satu dulu. Tak terasa waktu lima menit pun berlalu dengan cepat. Bulir keringat mulai menetes dari ujung pelipisnya. Jantungnya mulai berdetak keras. Ia gugup, takut tidak dapat menemukan ide brilian yang bisa dihantarkannya pada sebuah belanga di hadapannya.

Ubiquitous pun membuka mulutnya. Menutupnya. Membukanya lagi. Lalu kembali menutupnya. Kedua tangannya terulur ke atas. Turun saat mulutnya menutup, lalu terangkat ketika mulut itu terbuka. Kalau terdesak, ia memang sering melakukan hal ini. Ritual pencipta ide, istilah yang ia ciptakan untuk memperkeren tindakan konyolnya. Sayangnya, dari kekonyolan itu, muncullah apa yang ia inginkan. Bola lampu di kepalanya berpijar. Terang benderang. Maka menyipitlah kedua mata itu, disertai kekehan renyah khasnya.

Luck mengambil beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat ramuan penenang, ramuan penajam akal, dan cairan penguat. Memasukkannya ke dalam belanga dalam beberapa tahap. Sedikit berbeda dengan langkah yang seharusnya diambil bila membuatnya satu demi satu. Memang, untuk meracik ramuan pertama memakan waktu empat puluh menit, yang kedua dua puluh lima menit, dan cairan penguat selama dua puluh menit. Total waktu yang digunakan satu jam dua puluh lima menit. Tapi itu terlalu beresiko, sehingga Luck mengambil jalan tengah, yaitu menggunakan aura kebajikan untuk mempersingkat waktu.

Doa.

Trial and error.

Setelah memasukkan ramuan yang telah jadi ke dalam botol, Luck pun segera menulis laporannya. Mencelupkan ujung pena bulunya ke dalam tinta, dan mulai menggores perkamen kosong. Wajahnya berbinar. Percobaan tadi membuatnya semakin bergairah untuk menciptakan ramuan lain. Ramuan alien, mungkin? Yeah--who knows?

Ramuan Superhero
Ubiquitous Lukewarm - Hufflepuff


1. Latar Belakang
Manusia terkadang bosan menjadi makhluk yang lemah dan tidak berdaya. Tidak bisa mengontrol diri sendiri dan mengalami stres di waktu tertentu. Daya ingat menurun, stamina menurun, sehingga niat berbuat baik yang tertanam dalam raga pun lenyap begitu saja. Untuk mengatasinya, gunakanlah ramuan superhero ini. Sekali teguk, peminum akan merasakan sensasi berbeda yang menggetarkan jiwa. Membuat semangat menjadi berkobar dan lebih percaya diri. Idenya sangat sederhana. Mencampurkan tiga ramuan yang memiliki pengaruh positif bagi sang peminum. [i]Calming Draught, Strengthening Solution , Wit Sharpening Potion[/i]. Tapi ramuan ini akan berhasil dengan baik jika sang peminum menggunakan efeknya demi kebaikan. Itulah arti dari superhero sejati.


2. Alat
- Kuali
- Pisau
- Lumpang dan alu
- Timbangan
- Pengaduk
- Sarung tangan
- Botol
- Tongkat (bila perlu)

3. Bahan
(Takaran secukupnya. Gunakan insting seorang koki untuk mempermudah)
- Jus delima (pelarut I)
- Air (pelarut II)
- Jeruk masam
- Bawang putih
- Mata belalang
- Daun bayam (popeye wanna be)
- Daging segar
- Darah salamander
- Darah kambing
- Semak belukar
- Mistletoe
- Belladona
- Batang Angelica
- Sayap kupu-kupu
- Koin emas (luck charm)
- Bezoar (penetralisir racun)


4. Langkah-langkah

- Panaskan jus delima dalam kuali selama kurang lebih lima menit
- Hancurkan semak belukar, iris daging segar. Buat adonan dengan kedua bahan tadi ditambah bawang putih, daun bayam, mistletoe belladona, batang angelica. Remas dan aduk sampai menjadi adonan layaknya hamburger.
- Masukkan adonan perlahan-lahan, aduk hingga merata
- Tuangkan air jeruk masam dan air putih ke dalam. Tidak perlu diaduk
- Tambahkan mata belalang dan koin emas. Aduk delapan belas kali searah jarum jam
- Teteskan darah salamander disertai darah kambing. Bila terjadi letupan, lindungi wajahmu dengan sarung tangan naga
- Bubuhkan sayap kupu-kupu. Tunggu hingga melebur dengan rebusan tadi. Jika cairan tampak berkilauan, tuangkan air secukupnya lalu aduk hingga cairan tak mengeluarkan pendar apapun
- Terakhir, masukkan bezoar. Aduk hingga cairan berubah menjadi berwarna ungu kepekatan, angkat.

5. Simpulan
Karena belum pernah diuji secara klinis, belum menjamin keberhasilan ramuan seratus persen. Bahan-bahan telah sesuai dengan kegunaan masing-masing, dan seharusnya tidak bersifat racun karena telah menggunakan bezoar sebagai pelengkap utama. Syarat dan ketentuan berlaku. Dan jangan lupa berdoa agar tidak terkena efek sampingnya.

You Might Also Like

0 comments